Pergaulan Anak: Pengaruh dan Peran Orang Tua

Thevalleyrattler – Faktanya pergaulan anak atau bahkan remaja, tidak jarang membuat orang tua merasa pening dan sakit kepala. Anak sendiri sedang berada pada fase mencari jati diri, dan anak sering menjadi asing ketika tidak dikenali orang tuanya sendiri. Oleh sebab hal itu peran dari orang tua dalam membentuk pergaulan anak, atau membatasi pergaulan sangatlah penting.

Karena tadi, anak masih dalam proses mencari jati diri dan tentu saja pegangan mereka masih cukup mengambang. Dan tepat pada kesempatan sekarang, akan dibahas tentang bagaimana peran orang tua dalam membentuk pergaulan anak. Peran ayah dan ibu memang memiliki peran penting di dalam tumbuh kembang seorang anak. 

Pergaulan Anak Menjadi Perhatian Penting dari Sosok Orang Tua

Nyatanya pergaulan anak harus menjadi perhatian dari orang tua, guna mencegah terjadinya suatu kemungkinan terburuk. Hal tersebut bisa terjadi karena hadirnya gaya pergaulan negatif, tidak sesuai etika juga norma yang berlaku. Anak-anak, terutama yang sudah masuk dalam kategori usia remaja. Menjadi sebuah fase pertumbuhan yang sangat kompleks. Sebab disaat tersebut, aspek psikologis juga biologisnya belum stabil. Juga sedang berada dalam puncak perkembangan.

Pada kondisi serta saat tersebut, anak sangat gampang dipengaruhi oleh lingkungan juga pergaulan tertentu. Pengaruh tersebut bisa berasal dari anggota keluarga sendiri, teman di sekolah atau bahkan teman main juga teman di rumahnya. Bahkan tidak hanya itu saja, secara tidak langsung pun media online bisa memengaruhi bagaimana sikap pergaulan anak. Pengaruh yang ditimbulkan tentu saja beragam, salah satunya bisa dalam bentuk negatif dan juga positif. Oleh karena hal tersebut, maka ayah dan ibu wajib memerhatikan bagaimana gaya pergaulan sang anak.

Kasih juga perhatian, hingga pemahaman agama harus dikenalkan kepada anak sejak dini. Agar anak pun jadi paham bagaimana konsep pendidikan moral sejak dini, secara maksimal juga optimal. Lebih lanjutnya lagi, perhatian terhadap sebuah pergaulan anak ternyata dilakukan agar tidak terjerumus pada hal yang negatif. Mulai dari pergaulan seks bebas, narkoba, tawuran, merokok atau bahkan beberapa tindakan negatif lainnya. Kiranya orang tua waktu tahu dengan siapa anaknya bergaul, dimana tempat untuk bermainnya.

Bahkan sosok orang tua juga wajib hadir untuk menyaksikan bagaimana perkembangan emosional sang anak. Hal ini dilakukan agar bisa langsung memberikan masukan, sekaligus nasihat ketika ada dalam track atau jalur yang salah. Hal tersebut ditekankan pada para ayah maupun ibu, karena gaya pergaulan anak di masa sekarang nyatanya cukup menyimpang. Cukup jauh dari aturan juga tuntunan agama. Bahkan tidak jarang juga malah mengikuti gaya hidup bebas. Nampak memiliki gaya hidup hedon atau istilah lainnya senang berhura-hura.

Membangun Pergaulan Anak yang Sehat Tantangan dan Peran Orang Tua

Di samping hal tersebut, jika diteliti lagi. Nyatanya masyarakat secara meluas sudah mulai memiliki gaya hidup individualis. Sehingga kepedulian antara manusia satu dengan lainnya jadi berkurang. Pun rasa saling menjaga serta melindungi pun menjadi luntur. Keadaan itu mewajibkan ayah maupun ibu untuk tetap dan juga terus memerhatikan bagaimana tumbuh kembang anak. Termasuk dari bagaimana cara mereka dalam pergaulan, berteman dan bersosialisasi.

Berdasarkan fakta dan juga penelitiannya, masa anak-anak pun menjadi masa yang belum mengenal banyak hal. Belum bisa membedakan cukup tepat, mana yang baik juga mana yang buruk. Oleh karena hal tersebut, pergaulan anak menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Hadirnya orang tua sangat penting dalam bagaimana membentuk pola pergaulan sang anak. Di dalam pergaulan pun anak memiliki akses untuk dapat bergaul dengan siapa saja.

Anak akan selalu melakukan banyak hal, terutama yang dirasa menurutnya menyenangkan. Tapi dampak yang dirasakan belum terjadi. Tingkah kali serta karakter yang dibentuk pada anak, jelas dapat dipengaruhi oleh bagaimana ia bergaul. Jika nyatanya pergaulannya baik, maka perilaku serta kebiasaannya juga pasti akan baik begitupun dengan sebaliknya. Pergaulan baik akan disebut menjadi sebuah pergaulan sehat, menjadi sebuah bentuk pergaulan yang normal.

Mengatur Pergaulan Anak dengan Bijak untuk Masa Depan Lebih Baik

Jenis pergaulan ini pun lebih condong mengarah pada hal yang baik-baik. Jadi sebagai orang tua pun harus mampu untuk mengarahkan anak pada pergaulan sehat, serta positif. Karena bagaimanapun juga pergaulan anak dapat memengaruhi, juga membentuk bagaimana sikap juga bentuk anak di masa depan. Bahkan di masa sekarang juga akan berpengaruh besar. Anak-anak yang masih belum tahu mana hal baik serta buruk, jelas masih membutuhkan dampingan ayah maupun ibu. Pendampingannya tidak harus terlalu keras juga ketat. Cukup lakukan kontrol dalam pergaulannya. 

Misalnya saja dengan membatasi waktu bermain, coba membatasi jarak pergaulannya. Atau bahkan coba batasi penggunaan gadget yang biasa anak-anak pakai. Dengan adanya kontrol tegas dari orang tua, maka pergaulan anak pun menjadi lebih terarah. Untuk melakukan kontrol tersebut, tentu saja tidak secara gamblang harus dilakukan demikian. Kamu sebagai orang tua harus melakukan beberapa pendekatan secara khusus, dan perlahan. 

Cara Pendekatan Orang Tua untuk Dapat Mengontrol Pergaulan Anak

Menjalin Pola Komunikasi Terbuka

Agar sang anak dapat menuruti apa yang kita katakan dan perintahkan, maka kamu pun harus coba untuk menjalin komunikasi terbuka. Pastikan bahwa anak sudah merasa didengarkan, kemudian merasa dihargai. 

Jika hal tersebut sudah dirasakan oleh sang anak, maka mereka pun akan lebih nyaman. Terlebih lagi ketika sedang dalam masa perubahan fisik, hormon dari sang anak akan tidak stabil. 

Memberikan Pendidikan Seks

Pendidikan seks seyogyanya memang sangat diharuskan disampaikan sejak diri. Utamanya mengenai jenis kelamin masing-masing, baik itu berdasarkan pada fungsi fisiologisnya. Atau bahkan juga nilai juga prinsip yang dianut di keluarga kamu. Kesehatan pendidikan seks juga sangat wajib untuk disampaikan, mulai dari pengetahuan risiko penyakit menular. Kehamilan yang tidak diinginkan, atau bahkan beberapa bentuk pengetahuan lainnya. Itulah mengapa pada poin pertama disebutkan harus membangun komunikasi terbuka terlebih dahulu. Agar kamu sebagai orang tua pun bisa secara leluasa menyampaikan pendidikan seksnya dengan baik. Serta efektif. 

Membentuk Lingkungan Suportif

Pada dasarnya setiap orang tua akan menjadi idola bagi anak-anaknya. Agar anak merasa dihargai atas segala bentuk perbuatan juga pencapaiannya, maka kamu pun harus bisa membentuk lingkungan yang suportif. Ke depannya, sang anak pun akan menyerap juga mengaplikasikan nilai-nilai tersebut kepada lingkungannya. Anak akan menjadi lebih kritis, dan tentu saja pergaulan anak juga jadi terkontrol. 

Membuat Aturan dan Batasan Jelas

Tidak keras namun tetap harus tegas, adalah salah satu prinsip yang harus diaplikasikan saat mengawasi pergaulan anak. Seperti dengan menetapkan aturan jam berapa paling lambat pulang ke rumah, kegiatan apa saja yang diizinkan untuk dilakukan. Atau bahkan jalinan komunikasi yang dilakukan harus melalui telepon atau by teks. Jika kamu mampu melakukan hal-hal tersebut, kiranya pergaulan anak akan lebih terkontrol. Pun kamu sendiri akan merasa bangga, merasa berhasil menjadi orang tua.